⭐ Mencekam!!!. Dampak ‘Amukan’ Gunung Ruang, Pagi Hari di Pulau Nain Masih Gelap Gulita
SITARO, Sulawesi Utara⚡Binkari – Pulau Nain (Naeng) berjarak kurang lebih 90 km dari pulau Tagulandang gunung api ruang. Keadaan gelap gulita sejak pagi hingga pukul 10.00 wita, seperti malam hari pada hari Selasa 30 April 2024.
Kembalinya erupsi gunung ruang sejak sore hari Senin 29 April 2024, berdampak di pulau Nain sampai hari Selasa 30 April 2024. Padahal jaraknya bisa dikatakan agak jauh, sekira 90 km melewati laut.
Penuturan salah satu warga (Ibu Selsi) di desa Nain satu, “Kami saat ini dari pagi hingga sekarang pukul 10.00 wita masih cuaca gelap, seperti malam hari.” Kisahnya sembari ketakutan melihat gelapnya bumi.
Lanjutnya, “Terjadi hujan abu vulkanik sejak pagi sampai sekarang di desa Nain satu, Bajo, Tatampi, Tarente.” Sambil gemetaran ibu Selsi Salasa menghubungi awak media Bintang Bhayangkara Indonesia (BINKARI), via mesenjer dan WA.
Sementara itu, abu vulkanik gunung ruang telah menyebar ke kota Manado. Padahal jangkauannya berkisar 114 km dari Pulau Tagulandang Kabupaten Sitaro, provinsi Sulawesi utara.
Terlihat di seluruh kota Manado dan Minahasa utara bahkan kabupaten di sekitarnya terkena abu vulkanik, dampak dari semburan ruang yang mengamuk dari kemarin sore Senin hingga pada hari ini, Selasa.
Bisa dikatakan tekanan semburannya lebih dahsyat dari yang pertama, tanggal 16 April 2024. Dan hanya berselang 13 hari kembali lagi meletus pada hari Senin 29 April 2024 sore.
Di hari yang sama, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro telah mengevakuasi 342 orang dari pulau Tagulandang menuju Siau.
Melalui Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lohoraung berangkat dari pelabuhan Minanga Tagulandang ke pelabuhan Pehe Siau.
Begitu juga dengan ratusan pengungsi lainnya dari Tagulandang ke kota Manado menumpang kapal Marina Bay.
Ivon Bawotong