⭐️Pacuan Kuda Tradisional Gayo Lues Siap Digelar, Meriahkan HUT RI ke-80 di Buntul Nege

Gayo Lues, Aceh⚡️Binkari – 13 Oktober 2025 —Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues kembali menggelar Pacuan Kuda Tradisional, yang akan berlangsung di Stadion Pacuan Kuda Buntul Nege, Kecamatan Blangkejeren.
Kegiatan ini dijadwalkan dibuka secara resmi pada Selasa, 21 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB, dan akan dihadiri oleh unsur Forkopimda, DPRK, para Kepala SKPK, Camat, serta masyarakat Gayo Lues. Acara pembukaan direncanakan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Ali Maliki, S.E., M.AP sesuai surat undangan resmi bernomor 005/69/2025 tertanggal 13 Oktober 2025.
“Pacuan kuda ini bukan sekadar perlombaan, tetapi simbol semangat rakyat Gayo Lues dalam menjaga warisan budaya leluhur. Di momentum HUT RI ke-80, kita tunjukkan bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan kemajuan,” ujar Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Ali Maliki, S.E., M.AP.
Tiga Kategori Kelas Pacuan
Berdasarkan lampiran resmi yang dikeluarkan Pemkab Gayo Lues, kegiatan tahun ini akan dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu Kuda Muda, Kuda Tua, dan Kelas Pemula.
Sebelum perlombaan dimulai, dilakukan pengukuran dan identifikasi kuda peserta pada 16–19 Oktober 2025, untuk memastikan setiap kuda masuk ke kategori yang tepat.
Klasifikasi kategori pacuan kuda adalah sebagai berikut:
I. Kuda Muda (usia 2–5 tahun)
Kuda Gayo: 118–125,5 cm
Kelas E: 125,6–132,5 cm
Kelas D: 132,6–139,5 cm
Kelas C: 139,6–146,5 cm
Kelas B: 146,6–153,5 cm
Kelas A: 153,6 cm ke atas
II. Kuda Tua (usia 5 tahun ke atas)
Kuda Gayo: 118–125,5 cm
Kelas E: 125,6–132,5 cm
Kelas D: 132,6–139,5 cm
Kelas C: 139,6–146,5 cm
Kelas B: 146,6–153,5 cm
Kelas A: 153,6 cm ke atas
III. Kelas Pemula
Pemula C/D: tinggi 132,6–146,5 cm (usia ±2 tahun)
Warisan Budaya dan Magnet Wisata
Pacuan kuda di Buntul Nege bukan hanya sekadar olahraga rakyat, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Gayo Lues. Lintasan pacuan yang dikelilingi panorama pegunungan indah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tiap tahunnya, ribuan penonton memadati area tribun dan tepian lintasan untuk menyaksikan adu cepat kuda-kuda tangguh yang ditunggangi para joki muda. Sorak penonton berpadu dengan derap langkah kuda menciptakan suasana yang penuh semangat dan kebanggaan.
Salah satu tokoh masyarakat, Abdurrahman, tokoh adat Gayo Lues, menyebut pacuan kuda sebagai simbol kehormatan masyarakat pegunungan.
“Dulu pacuan kuda ini hanya untuk perayaan kampung, tapi kini sudah menjadi ikon daerah. Anak-anak muda harus terus melestarikan tradisi ini agar Gayo Lues tetap dikenal dengan budaya yang kuat dan berkarakter,” ujarnya kepada BhinKari Indonesia.
Agenda dan Harapan
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya unggulan Aceh, sekaligus memperkenalkan semangat kearifan lokal ke tingkat nasional.
Rangkaian Acara:
Hari/Tanggal: Selasa, 21 Oktober 2025
Waktu: 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat: Stadion Pacuan Kuda Buntul Nege, Blangkejeren
Acara: Pembukaan Pacuan Kuda Tradisional dalam rangka memperingati HUT RI ke-80.
Sulmi
![]()

