⭐️Mafia BBM di Bantaeng Kembali Marak, LSM TKP Minta Kapolda Sulsel Turun Tangan
BANTAENG, Sulsel⚡Binkari — Dugaan maraknya praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar kembali mencuat di Kabupaten Bantaeng. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diduga kuat bekerja sama dengan oknum pelaku penyalahgunaan distribusi BBM subsidi untuk diselundupkan ke luar daerah.
Ketua LSM Team Kawal Penegakan (TKP) Bantaeng, Aidhil, mengungkapkan keresahannya atas lemahnya penegakan hukum terhadap praktik ilegal tersebut. Ia menuding aparat di tingkat kabupaten seolah “tutup mata” terhadap aktivitas mafia solar yang terus beroperasi bebas.
“Kami menduga ada kerja sama antara oknum aparat dan pengelola SPBU dengan para mafia BBM. Solar subsidi yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan masyarakat justru disalurkan ke perusahaan industri di luar Bantaeng,” tegas Aidhil, Jumat (1/11/2025).
Menurut Aidil, praktik ini telah berlangsung lama dan menyebabkan kerugian negara yang tidak sedikit. Ia pun mendesak Kapolda Sulawesi Selatan untuk segera turun tangan dan mengambil langkah tegas, mengingat penanganan di tingkat Polres Bantaeng dinilai mandek.
“Kapolres Bantaeng seolah membiarkan. Karena itu kami meminta langsung kepada Bapak Kapolda Sulsel untuk membongkar seluruh jaringan penampungan dan penjualan BBM subsidi jenis solar yang bertebaran di Bantaeng,” lanjutnya.
Aidil mengingatkan, penyalahgunaan pengangkutan dan/atau niaga BBM bersubsidi merupakan tindak pidana berat sebagaimana diatur dalam undang-undang.
“Pelaku bisa dipidana penjara hingga enam tahun dan denda mencapai Rp60 miliar. Sementara pengangkutan tanpa izin usaha juga diancam hukuman empat tahun penjara dan denda Rp40 miliar sesuai Pasal 53 UU Migas,” jelasnya.
Ia juga mendesak pihak Pertamina agar meninjau ulang dan mencabut izin operasional SPBU yang terbukti bermain dengan mafia BBM.
“SPBU nakal yang terlibat harus dicabut izinnya. BBM subsidi itu milik rakyat, bukan untuk diperjualbelikan kepada perusahaan,” tutup Aidil. (Bang Jul)
