⭐️Adu Banteng di Bonbon Bantaeng: Mobil Sigra vs Granmax, Anak Tokoh Masyarakat Kajang Jadi Korban

BANTAENG, Sulsel⚡️Binkari — 25 Oktober 2025 Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di Kabupaten Bantaeng, tepatnya di sekitar Bonbon, dekat Pasar Lambocca, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. Insiden tersebut melibatkan dua kendaraan, yakni satu unit mobil minibus Daihatsu Sigra berwarna hitam dengan nomor polisi DD 1752 HR yang melaju dari arah Makassar menuju Bulukumba, dan satu unit mobil pickup Granmax berwarna silver.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian dan rekaman kamera CCTV, diduga kuat kecelakaan bermula saat mobil pickup Granmax keluar dari salah satu lorong di sekitar jalan utama Bonbon. Mobil tersebut tampak beberapa kali maju mundur di jalur utama, dan secara tiba-tiba memotong lajur saat minibus Sigra melintas, sehingga tabrakan adu banteng pun tak terelakkan.

Akibat benturan keras tersebut, mobil Sigra mengalami kerusakan cukup parah, diperkirakan mencapai 80 persen, terutama di bagian depan kendaraan. Pengemudi Sigra, yang diketahui merupakan anak dari salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Kajang, Nur Halim, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantaeng karena mengalami sakit pada bagian dada dan perut akibat benturan keras.

Nur Halim saat dikonfirmasi oleh awak media menyampaikan rasa syukurnya karena putranya masih selamat meskipun mengalami luka. Ia juga berharap pihak kepolisian Polres Bantaeng dapat bekerja secara profesional dan maksimal dalam menangani kasus tersebut.

“Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk menindaklanjuti kejadian ini. Anak saya hanya korban dari kelalaian pengemudi lain yang keluar tiba-tiba dari lorong. Kami percaya pihak kepolisian bisa memproses secara adil,” ujar Nur Halim.

Nur Halim dikenal masyarakat sebagai sosok tokoh masyarakat yang memiliki jiwa sosial tinggi, sering membantu warga di wilayah Kajang dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Satlantas Polres Bantaeng telah turun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kendaraan yang terlibat. Petugas juga telah mengumpulkan keterangan dari saksi dan meninjau rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik terjadinya kecelakaan.

Kejadian ini termasuk dalam kategori kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tepatnya:

Pasal 310 ayat (1) s.d (4) yang menjelaskan bahwa:

Barang siapa karena kelalaiannya mengemudikan kendaraan bermotor sehingga mengakibatkan kerusakan kendaraan atau barang, luka ringan atau berat, atau bahkan kematian orang lain, dapat dipidana sesuai tingkat akibat yang ditimbulkan.

Adapun ancaman hukuman untuk pengemudi yang lalai hingga menyebabkan luka berat adalah pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Selain itu, pengemudi juga wajib mematuhi Pasal 105 dan Pasal 106 ayat (1) yang mengatur tentang kewajiban menjaga keselamatan dan ketertiban di jalan raya, termasuk memastikan bahwa kendaraan tidak keluar atau berpindah jalur tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya.

Penutup:
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pengguna jalan untuk selalu berhati-hati, terutama saat hendak keluar dari lorong atau jalan kecil menuju jalan utama. Satu kelalaian kecil dapat menimbulkan kerugian besar, baik secara materiil maupun korban jiwa.

Pihak keluarga berharap agar penanganan kasus ini dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur hukum, serta agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

ARM