⭐ Baru Dibangun, Gedung SMPN 3 Satu Atap Desa Mungkur Sudah Retak-retak
Pakpak Bharat, Sumatera Utara⚡Binkari – Pada hari Rabu (1/11/2023) wartawan Binkari berkunjung kelapangan dan bertanya kepada salah seorang pekerja untuk konfirmasi terkait pembangunan sekolah SMPN 3 satu atap Desa Mungkur. Beliau katakan, Dia hanya pekerja.
Diwaktu itu juga Awak media langsung meminta no Hp/WA kepala kontraktor atau pemborongnya. Setelah dihubungi via WhatsApp, sampai saat ini tidak ada respon.
Sebulan kemudian, pada hari Jumat (1/12/2023) Awak media pun beranjak ke dinas pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat untuk konfirmasi mengenai pembangunan di sekolah SMPN 3 satu atap Desa Mungkur.
Dan bertanya kepada salah seorang penjaga, katanya kadis lagi rapat. Awak media menghubungi Kabid Formal bapak Kokmin manik, beliau arahkan ke PPK, Manotar Silalahi.
Disaat Itu juga wartawan media ini (Binkari) ke dinas menjumpai PPK diruangannya untuk meminta keterangan.
Manotar (PPK) menjawab, “Saya Sudah memerintahkan kontraktor, membongkar rabat beton yang retak untuk diperbaiki. Kalau pun belum dibongkar, saya pastikan pekerjaan dimaksud tidak bisa di PHO.” Tegasnya serius.
Diduga proyek tersebut dikerjakan asal jadi, kelihatannya tidak sesuai speksifikasi. Pasalnya fisik bangunan yang baru selesai dikerjakan itu sudah retak-retak.
Sedangkan proyek yang dikerjakan oleh CV Agung Sriwijaya ini anggarannya Rp 443.272.384,54, bersumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)/Dak Tahun 2023.
Diminta Bupati Pakpak Bharat dan Kadis Pendidikan beserta penegak hukum agar memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor, CV Agung Sriwijaya.
Ini perlu diperjelas, jangan seenaknya dalam membangun karena dari hasil investigasi kualitas proyek pada pembangunan SMP N tersebut rendah, berpotensi merugikan uang rakyat.
Sayangnya banyak dana daerah yang keluar, tapi hasil pekerjaan masih abal-abal dan tidak lama dinikmati oleh masyarakat. Seharusnya kita bersyukur ada pembangunan bukan malah membuatnya jadi sia-sia demi keuntungan semata.
Hbm