⭐️ Kodim 1410 Bantaeng Fasilitasi Damai, Terkait Problem Dua Investor Dapur Makan Bergizi Gratis

BANTAENG, Sulsel⚡Binkari — Kekecewaan dua investor pengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG), akhirnya terobati setelah pihak Kodim 1410 Bantaeng melakukan mediasi sehingga berakhir dengan jalan damai.

Setelah dilakukan pertemuan yang difasilitasi oleh Kodim 1410/BTG, para pihak yang terlibat, termasuk pengelola, Yayasan, Dandim 1410 beserta jajarannya, pihak BGN dan media berhasil mencapai kesepakatan, pada Rabu (26/3/2025).

Pihak yayasan sepakat untuk mengembalikan hak-hak yang seharusnya diterima oleh pengelola sebelumnya, yaitu ibu Sherly dan Nurwahidah.

Setelah hak-hak tersebut dikembalikan, hubungan keduanya dengan Dapur Makan Bergizi Gratis yang terletak di dua lokasi, Jl T.A Gani dan Jl A. Mannappiang, resmi berakhir.

Sherly sebagai mitra dapur Yayasan Yapqah yang terletak di Jalan T.A Gani, menegaskan bahwa semua permasalahan yang sempat menjadi sorotan di media sosial kini telah selesai dengan baik. Menurutnya, sejak awal, tidak ada masalah antara pihaknya dengan yayasan ataupun dapur tempat mereka beroperasi.

“Hari ini, semua masalah telah terselesaikan dengan baik, baik dengan pihak yayasan maupun pihak dapur,” ungkap Sherly.

Sherly juga menegaskan bahwa isu yang sempat beredar di Facebook pribadinya dan media lainnya tidak ada kaitannya dengan yayasan atau dapur yang terletak di Be’lang maupun dapur Lembang. “Ini semua murni tidak ada hubungannya dengan pihak yayasan atau dapur Makan Bergizi Gratis tersebut,” tambahnya.

Awil, Ketua Yayasan, menjelaskan bahwa setelah melalui proses mediasi, semua permasalahan terkait dengan program makan bergizi gratis yang sempat menjadi kontroversi, sudah diselesaikan. “Kami sudah bertemu langsung dengan Ibu Sherly dan Ibu Nurwahidah. Semua hal yang muncul kemarin, baik kontribusi atau apapun yang mereka lakukan di dapur ini, sudah kita selesaikan,” kata Awil.

Pihak yayasan dan para pengelola dapur pun menegaskan bahwa mulai hari ini, tidak ada lagi masalah yang terjadi di antara mereka. Proses musyawarah yang dilakukan berhasil menyelesaikan semua permasalahan yang sempat viral.

Pertemuan tersebut ditutup dengan saling bermaaf-maafan, menunjukkan adanya rekonsiliasi dan penyelesaian yang baik antara semua pihak yang terlibat.(D’Jull)