⭐️ APH Diminta Usut Tuntas Dugaan Korupsi di P3.A Situ Kahuripan Desa Kademangan
Sukabumi, Jawa Barat⚡️Binkari – Pelaksanaan anggaran Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3 – TGA) oleh P3A Situ Kahuripan di desa Kademangan kecamatan Surade kabupaten Sukabumi Jawa Barat sangat layak untuk di periksa secara menyeluruh, baik administrasinya dan fisik pekerjaannya.
Pihak-pihak pendamping pelaksanaan anggaran tersebut juga harus diperiksa. APH saat akan melakukan pemeriksaan, idealnya didampingi tim ahli, baik yang ahli dibidang pengecekan bahan material yang layak sesuai standar dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut dan tenaga ahli dibidang pembangunan irigasi.
Hasil penelusuran beberapa wartawan dan aktivis Dewi Keadilan dilapangan hari Jumat (15/11), ditemukan hasil pekerjaan diduga keras tidak sesuai speknya dan hal tersebut sangat terlihat dengan kasat mata. Dimana bangunan tersebut tidak ada pekerjaan pondasi.
Hal tersebut dibenarkan pekerja yang sedang memperbaiki hasil pekerjaan yang baru selesai beberapa hari sudah ada yang ambrol. “Saya jujur pak, ini pekerjaan kami kerjakan tampa pondasi dan panjangnya 585 meter dan tinggi 0.80 meter pak, memang material pasir yang kami gunakan kurang bagus dan kami diberi upah kerja oleh pa Iyus ketua P3A yang juga pegawai desa Rp 25.000.000.- pak di borong,” jelas pekerja itu.
Saat ditanya ada tidaknya tenaga pendamping atau tenaga ahli saat akan pelaksanaan pekerjaan sampai selesai, “kami ga tau pak, kalau pak Iyus suka ada datang pak,” pungkas dia.
Uceh, salah seorang Aktivis Dewi Keadilan kepada media BINKARI mengatakan, bahwa hasil pekerjaan ini tidak layak dan sangat disayangkan pihak pendamping terkesan tidak ada fungsinya sama sekali dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Baru beres dikerjaan beberapa hari sudah ada beberapa titik bangunan yang ambrol, dan terlihat dengan kasat mata tidak ada pondasi serta terlihat keretakan keretakan bangunan disana sini. Bahkan ketebalan tembokannya juga tidak merata 0.30 meter dan material yang digunakan sangat diragukan kualitasnya, seperti material pasir dan ada terlihat batu papan yang ikut terpasang.
Lebih lanjut Uceh menyampaikan, kiranya APH agar segera turun kelapangan dan didampingi beberapa tenaga ahli dibidang bangunan ini. “Kami minta agar Aparat Penegak Hukum (APH) turun kelapangan untuk mengusut tuntas atas dugaan penyimpangan anggaran negara untuk pekerjaan irigasi ini, dan Kami akan laporkan ke pihak APH atas masalah ini, termasuk tenaga pendampingnya,” pungkas Iyus,
Ketua P3.A saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya belum memberikan penjelasannya atas masalah pekerjaan tersebut yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 195.000.000.- dengan alasan sedang banyak tamu. “Maaf saya lagi banyak tamu dan nanti dihubungi untuk ketemu memberikan penjelasan atas pekerjaan yang bapa lihat dilapangan,” pungkas Iyus.
Tim